Model Ruang Bakar Pada Mesin Diesel

Ruang bakar pada mesin diesel berbeda dengan ruang bakar pada mesin bensin. Pada mesin bensin, bentuk ruang bakarnya relatif lebih sederhana dibandingkan dengan model ruang bakar pada mesin diesel. Sedangkan pada mesin diesel model ruang bakarnya sedikit rumit karena bentuk dari ruang bakar pada mesin diesel sangat menentukan kinerja dari mesin. Ruang bakar pada mesin diesel dibuat sedemikian rupa agar saat bahan bakar diinjeksikan langsung dapat bercampur dengan udara secara homogen dan dapat langsung terbakar sekaligus. Adapun model-model ruang bakar pada mesin diesel antara lain :
1. Model ruang bakar langsung atau direct combustion chamber
2. Model ruang bakar tambahan atau auxiliary combustion chamber
  • Model ruang bakar muka atau precombustion chamber
  • Model ruang bakar pusar atau swirl combustion chamber
  • Model ruang bakar sel udara atau air cell combustion chamber

1. Model ruang bakar langsung atau direct combustion chamber
Pada model ruang bakar langsung ini, injektor langsung diletakkan di bagian kepala silinder dan bahan bakar akan diinjeksikan secara langsung di dalam ruang bakar. Pada model ruang bakar langsung ini, untuk mendapatkan campuran antara bahan bakar dan udara yang baik maka perlu diperhatikan bentuk nosel injeksi dan arah penginjeksiannya. Model ruang bakar langsung dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Keuntungan pada model ruang bakar langsung :
  • Efisiensi panas yang dihasilkan tinggi
  • Pemakaian bahan bakar yang efisien dan lebih hemat karena bentuk dari ruang bakar yang sederhana
  • Mesin mudah dihidupkan (distart) saat keadaan mesin masih dingin sehingga tidak memerlukan pemanas tambahan (busi pijar), walaupun mesin diesel tersebut memiliki perbandingan kompresi yang kecil (misal perbandingan kompresinya sekitar 15).
  • Cocok digunakan untuk mesin-mesin berkapasitas besar (high power), karena konstruksinya yang sederhana sehingga tidak cukup memakan tempat.

Kerugian pada model ruang bakar langsung :
  • Mesin diesel dengan model ruang bakar langsung ini sangat peka terhadap kualitas dari bahan bakar, sehingga bahan bakar yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik.
  • Memerlukan tekanan penginjeksian yang lebih tinggi.
  • Sering sekali terjadi gangguan pada nosel injektornya karena pada model ruang bakar langsung ini menggunakan injektor yang memiliki banyak lubang (multiple hole nozzle).
  • Dibandingkan dengan model ruang bakar tambahan, pada ruang bakar model langsung ini turbulensi yang dihasilkan lemah sehingga susah untuk kecepatan tinggi.

2. Model ruang bakar tambahan atau auxiliary combustion chamber
Pada mesin diesel yang memiliki ruang bakar tambahan, maka bahan bakar yang diinjeksikan oleh nosel injektor akan masuk terlebih dahulu ke ruang bakar tambahan sebelum masuk ke ruang bakar utama. Pada model ruang bakar tambahan ini dibagi dalam beberapa tipe, antara lain :
Model ruang bakar muka atau precombustion chamber
Pada model ruang bakar tambahan tipe muka, bahan bakar akan diinjeksikan terlebih dahulu ke ruang bakar muka oleh nosel injektor. Sebagian bahan bakar yang tidak terbakar di dalam ruang bakar muka ini, nantinya akan didorong keluar ke ruang bakar utama melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama. Saat bahan bakar tersebut berada pada ruang bakar utama terjadilah campuran antara bahan bakar dan udara yang baik dan di ruang bakar utama ini campurn bahan bakar dan udara akan dibakar seluruhnya. Untuk konstruksi ruang bakar tambahan model muka ini dapat dilihar pada gambar di bawah ini :
Keuntungan pada model ruang bakar tambahan tipe muka :
  • Pemakaian jenis bahan bkarnya dapat digunakan lebih luas karena turbulensi yang terjadi pada model ini sangat baik untuk mengkabutkan bahan bakar.
  • Perawatan terhadap pompa injeksinya cenderung lebih mudah karena pada model ini tekanan pembakarannya lebih rendah dan tidak terlalu peka terhadap perubahan saat penginjeksian.
  • Detonasi atau knocking yang terjadi pada mesin dapat berkurang sehingga suara yang ditimbulkan kecil.
  • Pada mesin diesel dengan model ruang tambahan muka ini, memakai throtte nozzle sehingga membuat kinerja mesin lebih baik.

Kerugian pada model ruang bakar tambahan tipe muka :
  • Harga lebih mahal karena pembuatan kepala silinder lebih rumit sehingga memerlukan biaya pembuatan yang lebih banyak.
  • Untuk menghidupkan (menstart) membutuhkan motor starter yang memiliki daya besar.
  • Membutuhkan pemanas tambahan (busi pijar).
  • Pemakaian bahan bakar yang cenderung boros.

Model ruang bakar pusar atau swirl combustion chamber
Pada model ruang bakar tambahan tipe pusar ini, bentuk dari ruang bakar tambahannya berbentuk bulat. Pada saat piston mengkompresikan udara (bergerak dari TMB ke TMA) maka udara akan masuk keruang bakar pusar melalui saluran. Ketika udara masuk ke ruang bakar pusar ini maka terjadilah turbulensi. Bahan bakar akan diinjeksikan ke dalam ruang bakar pusar ini bercampur dengan udara turbulensi dan akan terbakar di dalam ruang bakar pusar. Sebagian bahan bakar yang belum terbakar di ruang bakar pusar ini akan dikirim ke ruang bakar utama melalui saluran, sehingga pada ruang bakar utama ini seluruh campuran bahan bakar dan udara akan dibakar semuanya. Untuk konstruksi dari ruang bakar tambahan tipe pusar ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Keuntungan pada model ruang bakar tambahan tipe pusar :
  • Dapat menghasilkan putaran yang tinggi dikarenakan turblensi yang terjadi saat udara dikompresikan sangat baik.
  • Gangguan atau masalah pada nosel dapat berkurang, karena pada model ini menggunakan nosel tipe pin.
  • Karena putaran mesin tinggi dan bekerja dengan halus maka model ini banyak digunakan pada automobil

Kerugian pada model ruang bakar tambahan tipe pusar :
  • Kontruksi pembuatan dari kepala silindernya rumit sehingga biayanya relatif mahal.
  • Efisiensi panas rendah dan penggunaan bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan model ruang bakar langsung.
  • Penggunaan alat pemanas (busi pijar) kurang efektif karena ruang bakarnya sangat luas.
  • Detonasi atau knocking yang terjadi cukup besar saat putaran rendah.

Model ruang bakar sel udara atau air cell combustion chamber
Pada model ruang bakar tambahan tipe sel udara ini, bahan bakar akan diinjeksikan ke dalam ruang tambahan sel udara. Sebagian bahan bakar akan terbakar di ruang bakar sel udara ini sehingga tekanan pada ruang bakar sel udara ini akan meningkat. Bila piston bergerak ke bawah (TMB), maka campuran bahan bakar dan udara bersih dari sel udara ini akan keluar ke ruang bakar utama dan nantinya pada ruang bakar utama ini campuran bahan bakar dan udara yang belum terbakar akan dibakar seluruhnya. Pada model ruang bakar ini karena pembakaran mulai terjadi di ruang bakar utama, pada umunya untuk model ini tidak membutuhkan pemanas tambahan. Untuk konstruksi model ruang pakar tambahan tipe sel udara ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Keuntungan pada model ruang bakar tambahan tipe sel udara :
  • Bekerjanya mesin akan lebih halus dikarenakan pembakaran yang terjadi dilakukan secara berangsur-angsur.
  • Pembakaran mulai terjadi diruang bakar utama sehingga mudah untuk menghidupkan mesin.
  • Pada umumnya tidak perlu menggunakan pemanas tambahan (busi pijar).
  • Gangguan atau masalah pada nosel berkurang dikarenakan nosel menggunakan tipe pin.

Kerugian pada model ruang bakar tambahan tipe sel udara :
  • Saat penginjeksian bahan bakar sangat mempengaruhi kinerja dari mesin
  • Temperatur pada gas buang sangat tinggi dikarenakan proses pembakaran lanjut sangat panjang.
  • Pemakaian bahan bakar yang relatif lebih boros.

Proses Pembakaran Motor Diesel

Pada motor diesel proses pembakaran bahan bakar dan udara sedikit berbeda dibandingkan dengan pembakaran pada motor bensin. Pada gambar dibawah ini ditunjukkan proses pembakaran pada motor diesel yaitu hubungan antara tekanan pembakaran dan waktu pembakaran.
Proses pembakaran pada motor diesel tersebut dapat dibagi menjadi 4 periode pembakaran (lihat gambar diatas), yaitu pembakaran tertunda, perambatan api, pembakaran langsung dan pembakaran lanjut.

Periode waktu pembakaran tertunda (A – B)
Periode pertama yaitu periode waktu pembakaran tertunda, paa periode ini merupakan awal pembakaran (persiapan pembakaran), dimana bahan bakar mulai diinjeksikan oleh nosel injektor sehingga bahan bakar mulai bercampur dengan udara yang sudah dikompresikan di dalam silinder.

Periode perambatan api (B – C)
Pada periode kedua yaitu periode perambatan api, pada akhir periode pertama (periode waktu pembakaran tertunda), campuran bahan bakar dan udara akan mulai terbakar di beberapa titik di dalam ruang bakar silinder, sehingga pembakaran campuran bahan bakar dan udara akan dimulai dari beberapa tempat. Nyala api yang dihasilkan dari proses pembakaran di beberapa tempat (titik) ini akan merambat dengan cepat keseluruh titik campuran bahan bahan bakar dan udara yang ada di dalam ruang bakar. Karena sangat cepatnya perambatan api pada proses pembakaran ini, maka akan membuat seolah-olah campuran bahan bakar dan udara ini langsung terbakar sekaligus. Pada periode perambatan api ini akan mengakibatkan tekanan di dalam silinder naik. Kenaikan pada periode ini, sesuai  dengan jumlah campuran bahan bakar dan udara yang diinjeksikan pada langkah pertama. Pada periode perambatan api ini juga sering disebut dengan pembakaran letup.

Periode pembakaran langsung (C – D)
Pada periode ketiga yaitu periode pembakaran langsung. Setelah perambatan api, maka bahan bakar yang diinjeksikan akan langsung terbakar. Pada periode pembakaran langsung ini, bahan bakar yang diinjeksikan oleh nosel injektor dapat dikontrol jumlahnya sehingga periode pembakaran langsung ini juga sering disebut dengan periode pembakaran yang dikontrol.

Periode pembakaran lanjut (D – E)
Pada periode keempat yaitu periode pembakaran lanjut, proses penginjeksian bahan bakar ke dalam ruang bakar akan berakhir pada titik D, tetapi seluruh bahan bakar belum terbakar habis. Jadi walaupun proses penginjeksian bahan bakar telah berakhir, namun proses pembakaran masih berlangsung. Jika periode pembakaran lanjut ini terlalu lama maka akan mengakibatkan temperatur gas buang menjadi tinggi dan akan menyebabkan efisiensi panas akan menjadi turun

Kelebihan Baterai (Accu) Basah Pada Mobil

Pengendara-pengendara kendaraan saat ini cenderung lebih banyak yang memilih menggunakan baterai atau aki (accu) tipe kering (tipe free maintenance) dibandingkan dengan menggunakan baterai tipe basah. Alasan utama dibalik pengendara-pengendara tersebut lebih suka menggunakan baterai tipe kering ini adalah karena pada baterai tipe kering tidak memerlukan perawatan dan perhatian lebih banyak dari pada dengan baterai basah. Baterai tipe kering tidak memerlukan pengisian air accu kembali, sehingga dirasa oleh pengendara bahwa penggunaan baterai tipe karing ini lebih mudah dan sederhana dibandingkan dengan baterai tipe basah.

Tetapi apakah baterai basah tidak memiliki kelebihan dibandingkan dengan baterai kering ? Sebenarnya baterai basah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan baterai kering yaitu baterai basah memiliki umur pakai yang biasanya lebih lama dibandingkan dengan baterai kering tetapi dengan syarat baterai basah selalu dilakukan perawatan.

Perawatan pada baterai basah salah satunya adalah rutin melakukan pengecekkan jumlah air akinya minimal setiap 2 bulan sekali karena air accu dapat berkurang karena adanya penguapan selama proses pengisian listrik dan penyaluran listrik, sehingga jika air accu kurang dari standar (batas rendah) lakukan penambahan air suling kedalam baterai.

Selain itu, lamanya umur pakai baterai juga tergantung dari banyaknya aksesoris yang digunakan (dipakai) pada kendaraan. Semakin banyak aksesoris yang dipasang maka penggunaan arus listrik yang berasal dari baterai juga akan lebih banyak sehingga akan lebih cepat membuat baterai ngedrop sehingga mengurangi umur baterai.

Kelebihan baterai basah lainnya, selain umurnya yang lebih lama yaitu daya listrik pada baterai basah dapat di isi ulang. Pengisian ulang ini dilakukan dengan cara menguras air accu yang ada di dalam baterai kemudian melakukan pengisian kembali menggunakan elektrolit. Sedangkan pada baterai tipe kering tidak disarankan untuk mengganti cairan yang ada di dalamnya karena cell antara baterai basah dan kering berbeda.

Kelebihan baterai tipe basah yang terakhir ialah pada masalah harga. Dibandingkan dengan baterai tipe kering, baterai tipe basah harganya lebih murah sehingga akan lebih menghemat biaya untuk pembelian.

Cara Membedakan Suku Cadang Asli Dengan KW

Meningkatnya permintaan kendaraan semakin hari, hal ini juga akan berdampak meningkatnya permintaan terhadap suku cadang atau spare part kendaraan. Mahalnya suku cadang asli dibandingkan dengan suku cadang KW, sehingga banyak konsumen yang memilih antara suku cadang yang lebih murah yaitu yang KW. Selain itu, tidak jarang konsumen tidak tahu mana suku cadang yang asli dan mana yang suku cadang yang KW sehingga tidak jarang juga konsumen tertipu oleh penjual atau bengkel yang mengatakan suku cadang asli tetapi malah yang dibeli adalah suku cadang KW.

Untuk menghindari kecurangan-kecurangan tersebut maka anda harus dapat membedakan antara suku cadang yang asli dan suku cadang yang KW, beberapa tips yang dapat saya berikan untuk membedakan antara suku cadang asli dan KW antara lain :

Harga
Harga merupakan satu alasan paling nomer satu kenapa konsumen memilih memakai suku cadang yang KW dibanding dengan suku cadang yang asli, tapi jika anda berniat membali suku cadang asli namun harganya dibawah pasaran atau terlalu murah dari harga standar maka perlu dicurigai bahwa yang anda ingin beli tersebut bukan suku cadang asli melainkan suku cadang KW.

Kemasan
Bungkus atau kemasan dari suku cadang juga perlu diperhatikan dengan cermat. Cermati kemasan suku cadang tersebut meliputi bentuk dan wana kemasan. Biasanya pada suku cadang yang KW, bentuk kemasannya tidak terlalu rapi (baik) dari pada bentuk kemasan dari suku cadang yang asli dan juga warna untuk kemasan suku cadang yang KW umumnya warna kemasannya lebih pudar atau lebih terang dibanding dengan kemasan suku cadang yang asli.

Bahan dari komponen
Setelah kemasan suku cadang anda buka, anda akan tahu isi dan wujud dari suku cadang tersebut. Lebih baik anda periksa terlebih dahulu bahan yang digunakan untuk komponen suku cadang tersebut. Pada suku cadang yang KW kualitas dari bahan yang digunakan tidak sebaik dengan kualitas bahan yang digunakan pada suku cadang asli.

Garansi
Selalu perhatikan garansi yang diberikan oleh pihak penjual. Jika penjual berani memberikan garansi terhadap suku cadang yang anda beli dengan garansi produsen atau dengan jangka waktu garansi yang lama maka berkemungkinan suku cadang tersebut asli. Namun jika penjual tidak memberikan garansi dalam jangka waktu lama atau hanya bisa memberikan garansi toko maka bisa jadi suku cadang tersebut KW.

Lakukan selalu perawatan servis dibengkel dibengkel resmi
Cara terakhir untuk menghindari suku cadang KW yaitu anda bisa melakukan perawatan kendaraan selalu dibengkel resmi dari kendaraan tersebut karena bengkel resmi tidak akan mungkin memberikan suku cadang yang KW. Bengkel resmi juga pasti akan berani memberikan garansi terhadap suku cadang yang mereka jual.

Perhatikan Sorotan Lampu Utama Kendaraan Anda

Lampu kepala kendaraan memang sangat dibutuhkan, apalagi jika anda sedang berkendara pada malam hari yang minim dengan penerangan jalan. Lampu utama atau lampu kepala pada kendaraan berfungsi untuk menerangi pengemudi saat berjalan pada kondisi gelap dan juga lampu utama berfungsi sebagai tanda ke pengemudi lain yang ada didepannya. Tanpa adanya lampu pada kendaraan bisa menyebabkan kecelakaan tentunya, tapi dengan lampu kendaraan yang penggunaannya salah juga dapat menyebabkan kecelakaan. Kenapa penggunaan lampu yang salah dapat menyebabkan kecelakaan ?.

Lampu utama memiliki 2 kefokusan yaitu untuk lampu jarak jauh dan lampu jarak dekat. Dimana pengaturan pensorotan lampu utama ini harus diatur dan disetel sesuai dengan standar. Bila mana penyetelan sorotan lampu ini salah maka akan menyebabkan masalah baik kepada diri anda sendiri maupun ke pengemudi lain.

Saat penyetelan untuk lampu jauh, titik fokusnya dibuat lebih jauh maka akan menimbulkan dampak ke pengendara lain yang lawan arah di depannya karena sorotan dari lampu ini dapat membuat pengendara lain menjadi silau. Karena pengendara menjadi silau maka pandangan akan menjadi kurang jelas sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.

Oleh karena itu selalu perhatikan sorotan lampu anda, jangan merasa jalan itu milik anda, tapi jalan itu milik bersama. Jika seandainya saja anda yang terkena sorotan lampu utama dari pengendara lain maka lakukan beberapa hal berikut ini :
  • Jika anda terkena sorotan lampu utama maka sebaiknya anda tidak langsung mengerem mendadak karena terkejut, karena bila anda melakukan pengereman mendadak bisa membuat kendaraan di belakang anda kaget dan bisa jadi pengendara belakang anda malah menabrak anda.
  • Jika anda terkena sorotan lampu utama maka lakukan pengereman secara perlahan.
  • Jika anda terkena sorotan lmapu utama maka buanglah penglihatan anda dari sorotan lampu (berpaling dari sorotan lampu). Hal ini dilakukan untuk mencegah mata anda silau karena terkena sorotan, tetapi ketika berpaling dari sorotan lampu usahakan kendaraan anda tetap melaju pada jalur yang benar.

Komponen-Komponen Alternator Beserta Fungsinya

Altenator merupakan bagian dari komponen-komponen pada sistem pengisian. Fungsi utama dari alternator yaitu mengubah energi gerak (mekanis) dari mesin menjadi energi listrik. Tenaga mekanik dari mesin dihubungkan ke alternator melalui v-belt kemudian ke pulli alternator. Alternator akan menghasilkan arus bolak balik (arus AC) yang nantinya arus ini akan disearahkan sehingga menjadi arus searah (arus DC) oleh komponen diode. Alternator sendiri terdiri dari beberpa komponen-komponen, antara lain :

Rotor
Komponen rotor pada alternator merupakan komponen yang berputar. Rotor sendiri tersusun dari inti magnet (pole core), field coil atau disebut juga dengan rotor coil, slip ring dan poros rotor (rotor shaft). Fiel coil pada rotor disusun dengan cara digulung dengan arah putaran yang sama dengan arah putaran rotor dan ujung-ujung dari field coil dihubungkan pada slip ring. Pada rotor terdiri dari 2 pole core dan pole core tersebut dipasangkan pada masing-masing ujung field coil dan juga berfungsi sebagai pembungkus kumparan rotor. Magnetic flux merupakan hasil dari aliran arus listrik yang melalui kumparan dan satu kutup menjadi kutub selatan dan kutub satu lagi menjadi kutub utara. Komponen slip ring terbuat dari logam baja putih atau stainless steel dengan pembuatan permukaan slip ring dibuat halus agar permukaan slip ring tidak mempercepat keausan dari brush (sikat). Slip ring dipisahkan dari rotor shaft (poros rotor)

Stator
Komponen stator pada alternator ini merupakan komponen diam. Pada komponen stator ini tersusun dari bagian stator core dan stator coil (kumparan stator). Komponen stator ini dilindungi oleh bagian depan dan belakang dari frame. Pada stator coil tersusun dari kawat tembaga yang diluarnya sudah dilapisi dengan insulator. Pada bagian dalam stator terdapat slot-slot yang terdiri dari tiga kumparan bebas. Inti stator berfungsi sebagai saluran dari garis-garis gaya magnet dari pole core ke hasil yang lebih efektif stator coil.

Diode atau rectifier
Diode atau rectifier terdiri dari diode positif dan diode negatif. Setiap tiga buah diode diikat oleh pemegang diode (lihat gambar diatas). Arus yang dihasilkan oleh alternator nantinya akan dikirim ke diode dari sisi pemegang diode positif  dan juga semua dari ujung-ujung framenya terisolasi. Selama proses penyearahan arus akan mengakibatkan diode-diode menjadi panas sehingga diode perlu adanya pendinginan. Pendinginan pada diode dilakukan dengan menggunakan diode holders yang berfungsi untuk meradiasikan panas sehingga diode tidak akan mengalami panas berlebihan.

Rumah alternator
Rumah alternator berfungsi sebagai tempat berputarnya stator dan jarak (celah) antara stator dengan rumah alternator ini memiliki celah yang kecil.

Kipas pendingin
Kipas pendingin pada alternator berfungsi untuk mendinginkan komponen-komponen di dalam alternator, termasuk dengan komponen diode-diode.

Puli
Puli alternator berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga putaran dari mesin ke rotor pada alternator. Selain itu, pulli alternator juga berfungsi untuk menentukan perbandingan kecepatan putaran antara putaran mesin dengan putaran alternator.

Komponen-Komponen Sistem AC Beserta Fungsinya

AC atau Air Conditioner sudah tentu tak asing lagi bagi kita. Setiap mobil sudah dilengkapi dengan sistem AC. Sistem AC berfungsi untuk mengatur suhu, mengatur kelembaban, untuk mensirkulasikan udara dan untuk memurnikan udara. Pada sistem AC terdapat beberapa komponen di dalamnya antara lain kompresor, kondensor, receiver driyer, expansion valve, evaporator, kipas kondensor, blower, panel-panel dan refrigerant. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Kompresor.
Pada sistem AC, kompresor berfungsi sebagai pompa yang berguna untuk mensirkulasikan refrigerant (freon) pada sistem. Refrigerant akan dihisap oleh kompresor kemudian refrigerant akan ditekan oleh kompresor untuk bersirkulasi ke seluruh sistem. Refrigerant yang keluar dari kompresor akan memiliki tekanan yang tinggi, berbentuk gas dan bertempretur tinggi. Kompresor sendiri pada sistem AC terdapat beberapa tipe yaitu tipe reciprocating dan tipe rotary. Pada kompresor tipe reciprocating dibagi lagi menjadi 2 yaitu tipe swash dan tipe crank. Sedangkan untuk kompresor tipe rotary adalah menggunakan jenis trough vane. Pada kompresor AC terdapat kopling magnet yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke kompressor. Ketika AC on maka kopling magnet akan menghubungkan putaran mesin ke kompressor dan ketika AC off maka putaran dari mesin akan terputus sehingga tidak terhubung ke kompressor.

Kondensor
Pada sistem AC, kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas refrigerant atau freon yang memiliki tekanan tinggi dan temperatur tinggi setelah melewati kompresor. Pada condensor, refrigerant akan mengalami proses kondensasi yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk refrigerant, dari bentuk gas menjadi bentuk cair. Semakin besar panas yang dikeluarkan oleh kondensor maka semakin baik pula efek pendinginan pada evaporator.

Receiver dryer.
Setelah refrigerant atau freon melewati kondensor maka akan menuju ke receiver dryer. Fungsi receiver dryer pada sistem AC adalah untuk menyaring kotoran dan menyerap air yang terbawa oleh refrigerant. Pada receiver dryer terdapat 2 komponen yaitu filter dan desiccant. Filter pada receiver dryer berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigerant sedangkan untuk desiccant pada receiver dryer berfungsi untuk menyerap air yang terbawa oleh refrigerant.  Kenapa air tidak boleh ada di sistem AC ? Jawabannya adalah jika pada sistem AC terdapat air maka air tersebut dapat membeku di expansion valve sehingga akan mengganggu kinerja dari sistem AC karena es tersebut akan menghalangi atau menutupi saluran-saluran pada expansion valve. Pada receiver dryer juga dilengkapi dengan sight glass (kaca pengintai) yang berfungsi untuk melihat (memeriksa) jumlah refrigerant yang ada pada sistem AC selama sistem AC bekerja.

Katup expansi atau expansion valve
Setelah refrigerant melewati receiver dryer maka selanjutnya refrigerant akan dikirim ke expansion valve atau katup ekspansi. Katup ekspansi pada sistem AC berfungsi untuk mengkabutkan refrigerant. Cairan refrigerant dari receiver dryer akan menuju ke katup ekspansi dan pada katup ekspansi didalamnya terdapat lubang-lubang kecil (lubang orrifice), sehingga ketika refrigerant melewati lubang orrifice ini, refrigerant akan berubah bentuk dari cair menjadi kabut (partikel-partikel kecil).

Evaporator
Setelah refrigerant melewati katup ekspansi maka selnjutnya akan menuju ke evaporator. Evaporator pada sistem AC memiliki fungsi kebalikan dari komponen kondensor. Fungsi dari evaporator yaitu untuk menyerap panas, refrigerant yang melewati evaporator ini akan menyerap panas dari udara yang dihembuskan oleh komponen blower. Sehingga udara yang dihembuskan oleh blower setelah melewati evaporator akan bersuhu dingin. Karena refrigerant tadi menyerap panas dari udara maka bentuk refrigerant setelah keluar dari evaporator akan berubah dari yang berbentuk patikel-partikel kecil menjadi gas.

Kipas kondensor
Kipas kondensor berfungsi untuk menghembuskan udara melewati kondensor sehingga terjadi proses penyerapan panas di kondensor.

Blower
Blower berfungsi untuk menghembuskan udara melewati evaporator dan kemudian udara yang telah melewati evaporator akan dikirim ke dalam ruangan mobil.

Refrigerant
Refrigerant atau freon merupakan zat yang sangat meudah menguap dan fungsi dari refrigerant adalah sebagai penghantar panas di dalam sirkulasi sistem AC.

Kontrol panel
Kontrol panel pada sistem AC berfungsi untuk mengontrol suhu dan mengontrol aliran udara yang akan masuk ke dalam ruang mobil dengan cara menekan tombol dan menggeser tuas yang mengatur aliran udara.

Ketahui Masalah Yang Timbul Jika Mobil Jarang Digunakan

Banyak orang yang berpendapat, mobil yang jarang sekali digunakan tak akan menimbulkan banyak masalah. Ternyata hal tersebut kurang benar. Mobil yang jarang digunakan malah akan menimbulkan masalah, sebabnya akan ada komponen-komponen mobil yang bermasalah seperti komponen kelistrikan , ban dan kualitas oli yang yang akan menurun.

Masalah pada kelistrikan bila mobil jarang dipakai yaitu masalah pada baterai (accu)nya. Baterai yang terpasang pada mobil, tetapi mobil jarang digunakan maka lama-kelamaan arus listrik yang tersimpan di dalam baterai akan habis (baterai drop) sehingga jika baterainya ngedrop maka komponen kelistrikan yang memerlukan energi listrik dari baterai tidak akan terpenuhi, misalnya mobil jadi tidak bisa distarter, center lock tidak berfungsi dan lain sebagainya.  Kenapa baterai bisa ngedrop jika lama tidak digunakan ? Jawabannya adalah ketika mobil tidak digunakan, baterai tetap akan mensuplai listrik ke komponen-komponen kelistrikan misalnya ke ECU (pada mobil EFI) dan sensor-sensor yang ada pada mobil tersebut sehingga lama-kelamaan arus listrik yang tersimpan di dalam baterai akan habis juga. Untuk menghindari masalah baterai drop ketika mobil jarang digunakan maka solusinya adalah dengan melepaskan terminal negatif baterainya.

Kemudian masalah lainnya pada ban mobil bila mobil tersebut jarang digunakan yaitu akan menimbulkan perubahan bentuk pada ban karena ban terlalu lama menempel pada lantai dan tekanan ban hanya menekan pada satu titik saja. Hal tersebut akan menyebabkan kerusakan pada konstruksi dinding ban. Selain itu, angin pada ban juga akan berkurang sehingga bila mobil akan digunakan kembali maka periksalah tekanan bannya terlebih dahulu karena tekanan ban yang kurang bila mobil tetap digunakan maka akan menyebabkan ban bisa pecah bila mobil dipacu dalam kecepatan tinggi.

Kemudian masalah lainnya pada oli, yaitu bila mobil jarang digunakan maka oli mesin akan mengendap. Bila mobil dalam waktu sekitar satu bulan dan mobil tidak pernah dipanaskan mesinnya maka oli yang ada di dalam mesin dapat menimbulkan oksidasi sehingga komponen-komponen bagian dalam mesin dapat berkarat.

Masalah lainnya, bila mobil jarang digunakan maka akan membuat kondisi mobil bisa menjadi kotor karena debu, tidak menutup kemungkinan bagian dalam mobil juga akan timbul kotoran.

Apabila mobil jarang digunakan dan mobil ditempatkan diluar ruangan sehingga mobil selalu terkena sinar matahari jika siang dan terkena air jika hujan maka dapat merusak komponen cat mobil tersebut. Cat mobil akan menjadi kusam, selain itu akan berpotensi timbul jamur.

Oleh sebab itu, jika anda jarang menggunakan mobil setidaknya selalu rawat mobil tersebut dengan cara tempatkan mobil pada ruang tertutup dan selalu lakukan pemanasan mesin kurang lebih 15 menit setiap pagi hari sehingga masalah-masalah diatas tidak akan timbul.

Tips Atasi Oli Rembes Ke Busi

Mungkin anda pernah mengalami ketika melepas busi kemudian anda melihat kondisi busi basah terkena oli. Jika busi basah oli, hal ini mengidentifikasikan bahwa oli mesin masuk ke dalam ruang bakar. Tahukah anda penyebab busi kendaraan basah karena oli yang masuk ke dalam ruang bakar (oli rembes ke busi) ?. Dari mana oli tersebut dapat masuk ke dalam ruang bakar ?.

Penyebab oli merembes ke busi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
Seal tutup katup (klep) yang rusak
Pada batang klep terdapat seal klep yang memiliki fungsi untuk mencegah oli masuk ke dalam ruang bakar jika klep membuka. Jika seal klep mengeras atau rusak dapat menyebabkan oli merembes masuk melalui bagian klep. Oleh sebab itu jika melakukan pembongkaran katup maka dianjurkan untuk mengganti seal klep dengan yang baru.

Gasket kepala silider rusak
Antara kepala silinder dan blok silinder dipasangkan gasket yang berfungsi sebagai perapat yang berfungsi untuk mencegah oli masuk ke dalam ruang bakar dan untuk mencegah terjadinya kebocoran kompresi. Gasket kepala silinder lama kelamaan akan mengeras karena pengaruh panas sehingga dapat menyebabkan oli masuk ke dalam ruang bakar, akibatnya busi akan basah karena oli. Selain itu, oli mesin juga dapat terlihat bocor dari bagian atas mesin.

Cara memperbaiki oli yang masuk ke dalam ruang bakar dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
Oli mesin yang merembes masuk ke dalam ruang bakar akan menyebabkan oli cepat habis karena ikut terbakar, sehingga jika jumlah oli menjadi kurang dari spesifikasinya maka mesin akan menjadi cepat panas (over heating), komponen-komponen yang saling bersinggungan tidak dapat terlumasi dengan baik akibatnya menjadi cepat aus dan lain-lain. Sehingga jika terlihat indikasi busi basah terkena oli maka segeralah lakukan pemeriksaan penyebabnya dan kemudian lakukan perbaikan. Jika penyebab oli rembes adalah karena seal klep rusak maka cara mengatasinya adalah dengan mengganti seal klep dengan yang baru. Sedangkan jika penyebab oli rembes adalah karena gasket kepala silinder yang rusak maka gantilah gasket kepala silinder dengan yang baru.

Fungsi dan Komponen Poros Propeller (Propeller Shaft)

Poros propeller (propeller shaft) atau juga sering kita menyebutnya poros kopel merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga dan poros propeller ini terdapat pada tipe kendaraan FR (Front Wheel Rear Drive) dan 4WD (Four Wheel Drive) dimana jarak antara mesin dengan roda penggerak berjauhan sehingga memerlukan komponen tambahan agar dapat meneruskan tenaga putar dari mesin ke roda belakang. Poros propeller terletak diantara transmisi dan differential (gardan). Untuk lebih jelasnya tentang letak poros propeller perhatikan gambar di bawah ini :
Fungsi poros propeller yaitu untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke differential. Kontruksi poros propeller dibuat sedemikian rupa agar saat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential dapat dilakukan dengan lembut tanpa dipengaruhi dari kondisi permukaan jalan dan banyaknya beban. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawa ini :
Lebih jelasnya, fungsi dari poros propeller antara lain :
  • Untuk dapat meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke differential dengan lembut
  • Untuk meneruskan tenaga atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke differential pada saat kendaraan berjalan pada jalan yang tidak rata (naik turun)
  • Dapat menyesuaikan terhadap perubahan jarak antara transmisi dengan differential ketika kendaraan berjalan pada jalan yang tidak rata.

Pada umumnya poros propeller terbuat dari bahan tabung pipa baja yang memiliki kekuatan tahanan (ketahanan) terhadap gaya puntir. Pada poros propeller juga dilengkapi dengan balance weight (bandul penyeimbang) yang terpasang pada bagian luar pipa poros propeller dengan tujuan pemasangan dari balance weight adalah untuk menjaga poros propeller agar tetap seimbang ketika berputar sehingga tidak terjadi getaran pada poros propeller saat berputar.

Komponen-komponen utama poros propeller dan fungsinya :
Slip yoke
Slip yoke berfungsi untuk menghubungkan poros output transmisi ke sambungan universal atau universal joint pada bagian depan.
Front universal joint
Front universal joint atau sambungan universal depan berfungsi untuk mengikat slip yoke pada drive shaft atau poros penggerak.
Drive shaft
Drive shaft atau poros penggerak berfungsi untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari front universal joint ke rear universal joint (sambungan universal pada bagian belakang).
Rear universal joint
Rear universal joint atau sambungan universal belakang berfungsi untuk melenturkan sambungan yang menghubungkan antara poros penggerak (drive shaft) ke yoke.
Yoke
Yoke berfungsi untuk memegang rear universal joint (sambungan universal belakang) dan menghubungkan poros propeller ke differential belakang.

Tipe-tipe poros propeller :
Pada umunya poros propeller terdiri dari 2 tipe, yaitu tipe 2 universal joint dan tipe 3 universal joint
Tipe 2 universal joint
Pada poros propeller tipe 2 universal joint, poros propeller ini memiliki 2 buah sambungan universal (universal joint). Perhatikan gambar dibawah ini :
Tipe 3 universal joint
Pada poros propeller tipe 3 universal joint, poros propeller ini memiliki 3 buah sambungan universal (universal joint). Perhatikan gambar dibawah ini :
Universal join yang terdapat pada poros propeller harus dapat mengatasi segala kondisi untuk menyalurkan tenaga putar dari transmisi ke differential jika poros propeller sedang berputar tanpa mengalami kerusakan atau patah. Sehingga pada universal joint harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini :
  • Harus dapat menghindari dari kemungkinan terjadi kerusakan pada saat poros propeller bergerak naik turun.
  • Harus dapat berputar halus tanpa adanya suara (berisik).
  • Harus memiliki kontruksi yang sederhana dan tidak mudah rusak.

Jenis-jenis sambungan universal (universal joint)dilihat dari kontruksinya dapat dibedakan menjadi :
Hooke’s joint
Pada universal joint jenis hooke’s joint terdapat 2 macam yaitu tipe solid bearing cup (sambungan universal yang dapat dibongkar) dan tipe sheel bearing cup (sambungan universal yang tidak dapat dibongkar). Jenis hooke’s joint dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Slip joint
Panjang dari poros propeller dapat berubah-ubah karena disebabkan adanya perubahan jarak atau posisi dari transmisi dan differential. Pada bagian ujung poros propeller yang terhubung pada output transmisi dihubungkan dengan alur-alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini bertujuan agar panjang dari poros propeller dapat menyesuaikan dengan jarak antara output transmisi dengan differential.

Trunion joint
Pada universal joint jenis trunion joint, sambungan ini merupakan kombinasi dari jenis hooke’s joint dengan slip joint. Didalam bodi terdapat alur yang berfungsi sebagai tempat masuknya poros propeller dan ujung pin dipasangkan ball. Model ini sudah jarang digunakan, karena dalam pemindahan tenaga putar dari mesin kurang baik dengan jenis slip joint sendiri.

Flexible joint
Pada universal joint jenis flexible joint ini terdiri dari karet kopling yang keras dan terletak diantara dua buah yoke yang berbentuk kaki tiga.
Constant velocity joint
Pada universal joint jenis constant velocity joint dapat memindahkan gaya putar lebih lembut dibandingkan dengan jenis hooke’s joint

Fungsi dan Cara Kerja Kondensor Pada Sistem Pengapian

Tentunya anda sudah tahu fungsi dari komponen platina atau kontak pemutus (breaker point), bahwa fungsi platina adalah untuk menghubungkan dan memutus arus primer coil. Ketika platina menutup maka arus primer akan mengalir sedangkan ketika platina membuka maka arus primer akan terputus. Pada saat platina mulai membuka maka akan timbul tegangan induksi pada kumparan sekunder coil. Selain itu, tegangan induksi juga akan terjadi pada rangkaian primer sehingga jika platina mulai membuka maka akan terjadi loncatan bunga api dan arus primer masih dapat mengalir. Tegangan tinggi akan besar jika memenuhi beberapa syarat, antara lain :
  • Banyaknya lilitan pada kumparan
  • Besarnya arus yang mengalir
  • Perubahan medan magnet yang cepat

Salah satu syarat atau penyebab terjadinya induksi tegangan tinggi yang besar adalah perubahan medan magnet yang cepat. Terjadinya perubahan medan magnet pada kumparan dilakukan oleh penghubungan dan pemutusan arus primer oleh platina. Bila pemutusan arus primer dapat berlangsung baik maka perubahan medan magnet juga akan semakin cepat sehingga induksi tegangan tinggi dapat besar. Jika arus primer tidak terputus dengan cepat ketika platina membuka maka tegangan induksi yang dihasilkan menjadi rendah, jika hal ini terjadi maka tenaga mesin menjadi tidak optimal. Untuk mencegah hal-hal diatas maka dibutuhkan suatu komponen yang dapat menyerap loncatan bunga api pada saat platina membuka agar pemutusan arus primer dapat berlangsung dengan cepat. Komponen tambahan tersebut adalah kondensor. Kondensor memiliki fungsi utama yaitu untuk menyerap terjadinya loncatan bunga api saat platina mulai membuka.

Cara kerja kondensor :
Pada saat platina menutup, maka arus listrik akan mengalir dari baterai ke kumparan kemudian ke massa baterai. Karena mengalirnya arus listrik melewati kumparan, maka akan terjadi medan magnet pada kumparan tersebut. Pada saat ini arus listrik tidak akan dialirkan ke kondensor. Pada saat platina membuka, arus listrik akan cenderung tetap mengalir ke massa baterai karena induksi tegangan yang terjadi, tetapi karena adanya komponen kondensor, maka arus listrik tersebut akan segera diserap atau dialirkan ke kondensor sehingga pada celah platina ketika membuka tidak akan terjadi loncatan bunga api. Selain aruss listrik dapat diserap oleh kondensor pada saat platina mulai membuka, ketika platina menutup, arus listrik yang disimpan di dalam kondensor akan dialirkan kembali ke massa baterai sehingga akan memperbesar medan magnet, akibatnya tegangan induksi yang dihasilkan pada kumparan sekunder koil dapat besar.

Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya

Sistem pengisian (charging system) merupakan bagian dari sistem kelistrikan yang ada di dalam kendaraan. Untuk menyalakan mobil dibutuhkan tenaga listrik, tenaga listrik yang digunakan bersumber dari baterai. Jika baterai digunakan secara terus menerus maka lama-kelamaan tenaga listrik di dalamnya akan habis juga karena baterai memiliki nilai kapasitas berapa tegangan listrik yang bisa disimpan di dalamnya oleh sebab itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mengisi tegangan listrik didalam baterai kembali. Selain itu, untuk mensuplai kebutuhan aksesoris berupa lampu-lampu, radio dan lain-lain juga dibutuhkan tegangan listri, jika hanya baterai yang digunakan untuk mensuplai semua kebutuhan tersebut maka baterai tidak akan sanggup dan bisa juga akan memperpendek umur baterai, oleh sebab itu juga dibutuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan kelistrikan kendaraan tersebut.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan mengenai fungsi sistem pengisian pada kendaraan, antara lain :
  • Untuk melakukan pengisian (charging) pada baterai ketika mesin hidup.
  • Untuk mensuplai kebutuhan listrik ketika mesin hidup, meliputi kebutuhan lampu-lampu dan aksesoris lainnya.

Komponen-komponen pada sistem pengisian :
Alternator
Alternator pada sistem pengisian memiliki fungsi untuk merubah energi gerak (mekanis) dari mesin menjadi energi listrik. Alternator sendiri didalamnya terbadat banyak komponen, komponen-komponen tersebut antara lain :
  • Puli berfungsi sebagai tempat dari tali kipas (V-belt) untuk menggerakkan rotor.
  • Kipas atau fan berfungsi untuk mendinginkan komponen-komponen didalam alternator meliputi dioda (rectifier), kumparan dan lain-lain.
  • Rotor merupakan komponen yang berputar dan berfungsi untuk membangkitkan medan magnet
  • Stator merupakan komponen yang diam dan memiliki fungsi untuk menghasilkan arus AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik.
  • Dioda (rectifier) merupakan komponen elektronika yang ada didalam alternator yang memiliki fungsi untuk menyearahkan arus yang dihasilkan oleh alternator (dari arus AC menjadi arus DC).

Regulator
Regulator pada sistem pengisian berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus listrik yang dapat masuk ke rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator akan konstan (sama) pada setiap putaran mesin, baik putaran lambat, sedang maupun tinggi. Regulator pada sistem pengisian terdapat 2 tipe, yaitu regulator tipe point (terpisah dengan alternator) dan regulator tipe IC (menjadi satu didalam alternator).
Kelebihan dari regulator IC dibandingkan dengan regulator tipe point antara lain :
  • Stabilitas dari pengaturan tegangan dan arus output yang dihasilkan baik.
  • Ukuran regulator dibuat kecil sehingga dapat menyatu dengan alternator.
  • Tahan terhadap guncangan (getaran) dan dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama karena tidak banyak komponen-komponen pada ic regulator yang bergerak.
  • Tidak memerlukan banyak penyetelan.
  • Tahanan pada kumparan rotor lebih kecil sehingga arusnya dapat diperbesar.

Baterai (Accu)
Baterai (accu) berfungsi sebagai sumber listrik pada saat starter, sistem pengapian dan sistem kelistrikan body. Selain itu, baterai juga berfungsi sebagai penstabil arus dan sebagai tempat penampung tegangan saat proses pengisian berlangsung.

Ampere meter
Ampere meter berfungsi untuk mengusur besarnya arus listrik yang dikeluarkan alternator untuk pengisian baterai.

Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi sebagai saklar, pada sistem pengisian kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik ke lampu CHG dan ke regulator (aliran listrik yang ke regulator berfungsi untuk mengaktifkan regulator).

Kabel
Kabel berfungsi untuk konduktor listrik (tempat mengalirnya arus listrik dari satu komponen ke komponen lain).

Sekering (fuse)
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pengaman rangkaian kelistrikan jika terjadi hubungan singkat (konslet).

Lampu Indikator (CHG)
Lampu indikator (CHG) berfungsi sebagai indikator (indikasi) bahwa sistem pengisian ini berfungsi dengan normal.